Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi
Selatan Masykur Sulthan mengatakan pembangunan Bandara Buntu Kunik di
Kabupaten Toraja harus segera dirampungkan pada 2014 mendatang. Sebab,
pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan
membangun New Heritage Toraja (Pusat Keunggulan Budaya Baru Toraja).
“Bandara salah satu yang mendukung adanya New Heritage Toraja ini,” kata Masykur, melalui sambungan telepon, Senin, 8 Oktober.
Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan turut
dilibatkan dalam pembahasan proyek tersebut karena Pusat Keunggulan
Budaya Baru Toraja harus didukung dengan akses transportasi yang
memadai. Karena itu, kata Masykur, pihaknya bersama dengan Kementerian
Pendidikan Kebudayaan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Toraja
menyusun masterplan New Heritage Toraja.
“Masterplannya masih dibahas bersama, jadi kapan waktu dimulainya proyek ini, nanti setelah semuanya rampung,” kata Masykur.
Rencana pembangunan New Heritage Toraja
ini, menurut Masykur, untuk mengembalikan predikat Toraja sebagai daerah
budaya. Sebab, dahulu Toraja dikenal sebagai daerah yang memiliki
beragam budaya dan menjadi salah satu poin yang menarik banyak
wisatawan. “Pemerintah akan membangun pusat keunggulan budaya baru ini
untuk melestarikan budaya-budaya yang ada di sana,” ujarnya.
Masykur menjelaskan, pada awal 2013,
konstruksi bandara mulai dikerjakan. Saat ini, pihaknya masih dalam
proses pematangan lahan. Pematangan lahan membutuhkan anggaran sekitar
Rp 200 miliar dari APBN, tapi yang baru dicairkan sebesar Rp 50 miliar.
Masykur enggan menjelaskan secara terperinci penggunaan dana Rp 200
miliar tersebut.
Dia melanjutkan, total investasi
pembangunan bandara tersebut sebesar Rp700 miliar dari APBN. Kata dia,
ada juga dana dari pemerintah provinsi dan pemerintah Toraja. Tapi, dia
menolak untuk menyebutkan besaran dana yang disiapkan dalam APBD
Sulawesi Selatan dan Toraja.
Untuk pembangunan pusat keunggulan
budaya baru, dia melanjutkan, pemerintah Toraja menyiapkan kawasan
seluas 300 hektare. Posisi bandara itu berada dalam kepungan kawasan New
Heritage Toraja. Jadi, bagi wisatawan yang dari luar negeri maupun
dalam negeri bisa melihat langsung pusat keunggulan budaya baru
tersebut. “Wisatawan dari luar seperti Singapura, Malaysia, bisa
langsung ke Toraja,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan
Syuaib Mallombasi belum dapat dimintai konfirmasi. Dia sedang berada di
Jakarta. Namun, juru bicara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Agus
Sumanteri, mengatakan rencana pembangunan Pusat Keunggulan Budaya Baru
Toraja merupakan bagian dari program wisata Sulawesi Selatan. Dengan
adanya pusat budaya ini, maka secara tidak langsung pemerintah telah
mengupayakan kesejahteraan bagi masyarakat Toraja. “Pembangunan pusat
budaya ini harus didukung dengan bandara,” kata Agus

Tidak ada komentar:
Posting Komentar